Selasa, 31 Desember 2013

Detik Akhir 2013

  Hi Sleboggers... Hari ini tepat tanggal 31 Desember 2013, merupakan hari terakhir di tahun 2013. Kali ini gw mau mengulas kembali resolusi gw yang terwujud dan belum terwujud (masih ditunda oleh tuhan). So cekidot..
  • Alhamdulillah teruwujud :
   Salah satu impian gw yang sebelumnya belum terwujud di tahun 2012, akhirnya teruwjud di tahun 2013 adalah kelulusan. Alhamdulillah allah memberikan jawaban atas perjuangan gw untuk menambahkan gelar di belakang nama gw, yakni Dena Asriyono S.IP. Semoga dengan gelar sarjana Ilmu Politik ini, gw bisa berkontribusi di dunia kerja kelak. Dan semoga dengan gelar ini gw tidak menjadi orang yang takabur.
   Impian gw yang terbesar adalah TURUN BERAT BADAN. Thanks god, Alhamdulillah, tuhan telah mendengar doa ku ini. Berat badan gw turun hampir 4-5 kilo. Booo... Bersyukur banget itu terjadi. Tapi jujur, turunnya berat badan gw ini bukan karena stres ya. Gw terkadang jogging dan berusaha mengkonsumsi sayur buah setiap harinya. Jadi insyaallah kurusnya badan gw karena gw sehat.
   Punya gadget baru. Alhamdullah kata ini bakal gw ucap karena rasa syukur gw sama tuhan. Baru banget di bulan Desember gw membeli sebuah tablet. Oia by the way itu pake duit tabungan gw ya. Dan kebetulan banget gw belinya saat Blackberry gw metong, somplak. Selama masa menabung untuk membeli sebuah gadget, gw belajar untuk bersabar. Bersabar karena dikucilkan tidak punya Instagram, Path atau Camera 360. Mennn... Gw bagai anak bawang yang jika kita berkumpul dan berfoto, pasti ada yang selalu berkata "Eh bentar-bentar gw masuki dulu ke instagram, ntar gw tag ke kalian". Dan ketika ditanya ke gw "Dena, instagram kamu apa?". Gw hanya bisa berlari dan menangis. Tapi sekaranggggg, HAH, Dena Asriyono bakal punya gebrakan baru. Liat aja entar. Hag hag hag hag. Walaupun telat. Ngenes.
   Prestasi di bidang pendidikan yang bisa gw banggakan adalah dengan gw dapat magang di Telkom Indonesia di Yogyakarta dan mendapat beasiswa belajar bahasa Jepang yang diselenggarakan oleh CDC Fisipol dan Aichi Perfecture University Jepang. Pengalaman-pengalaman ini gw jadikan sebagai prestasi buat gw sebagai seorang mahasiswa. Walaupun tidak banyak, setidaknya pengalaman ini sudah menjadi benih buat karir gw kedepan. Amien ya rabb...
  • Bismillah akan terwujud:
   Disini gw bakal cerita impian gw yang belum terwujud dan ingin mewujudkan sesuatu yang baru. Impian gw yang belum terwujud adalah gw tidak jadi nonton konser BIGBANG dan INFINITE. Bagai tersayat-sayat hati gw, karena mereka datang ke Indonesia dan menyelenggarakan konser selama dua hari. Lebih tersayat-sayat lagi, temen kos gw yang bernama Ika menonton keduanya dan bercerita bagaimana hiruk pikuk menonton konser besar tersebut. Dan bagai pisau yang menikam jantung gw, gw yang mengantar kepergian doi, bagaikan tukang ojek yang keilangan arah. Semoga impian gw akan terwujud di tahun 2014. Bismillahirohmanirohhim...
   Impian gw yang belum terwujud adalah memenangkan suatu perlombaan entah itu lomba cerpen, foto atau makan kerupuk sekalipun. Karena gw merasa kalau bakat seseorang dapat terlihat jika dia sudah memenangkan suatu perlombaan. Contohnya ada orang yang menang panjat tebing, berarti dia jago manjat tebing. Jadi menurut pandangan gw, kemenangan dari suatu perlombaan tertentu mencerminkan bakat seseorang. Dan gw mau itu. Apapun perlombaannya. Karena gw bingung. Bingung sama bakat gw.
   Dapat pekerjaan. Mungkin impian ini yang bakal di tunggu-tunggu oleh mahasiswa yang sudah mau lulus. Mendapatkan pekerjaan yang bagus dan sesuai passion. Dan gw juga menginginkannya. Impian gw yang ini akan lebih penuh perjuangan. Karena ini bukanlah sebuah negosiasi kehidupan tapi keharusan dalam kehidupan. Bismillah...
   Well, itu sebagian impian gw yang ingin sekali gw wujudkan di tahun 2014. Ini merupakan impian-impian terkecil gw yang ingin gw wujudkan di tahun 2014. Namun impian terbesar gw diantaranya umroh, punya rumah pribadi dan pergi ke Jepang. Dengan ijin allah,semoga impian-impian ini terkabul. Dan impian gw yang sudah terwujud bisa gw jadikan dorongan dan motivasi kedepan. Allhamdulillah dan Bismillah...
http://i.123g.us/c/ejan_ny_happy/card/310966.gif

Senin, 30 Desember 2013

PSJ (Pusat Stres Jepang)

    Dear Blog. Sekilas flashback aktifitas gw yang belum sempat terpublikasikan di blog ini. Gw mau menerawang kembali kegiatan senggang sebelum-sebelumnya.
    Selama masih 'masa penulisan', gw merasa bosen dengan jadwal gw yang itu-itu mulu. Mulai dari bangun tidur - mandi - ngupil - sholat - perpus - dan berakhir di tempat kesukaan gw, kasur. Setelah gw merenung, akhirnya gw putuskan untuk ikut bimbel bahasa Jepang. Kenapa bahasa Jepang?. Pertanyaan simpel dan jawaban gw simpel. Karena bahasa Jepang. Semua tentang Jepang gw suka. Termasuk orang-orangnya. Terutama pria.
   Mencari tempat kursus Jepang gak susah buat gw. Teringatlah PSJ a.k.a Pusat Studi Jepang di UGM. Gw carilah informasi tersebut lewat internet. Dan keesokan harinya gw langsung daftar. Pendaftaran hanya 200 ribu. Dengan tekad berhutang 100 ribu, jadilah gw ikut kursus ini.
   Hari pertama menyenangkan buat gw. Sudah sangat akrab. Pertama gw berkenalan sama 2 orang cowo antah berantah. Namanya Dito dan Fajar. Haduh mereka itu sudah kayak kakak adik yang dipungut dari jalan. 
   Perjalanan mengajar bahasa Jepang gw makin lancar dan makin banyak minum obat. Gila men, ternyata bahasa Jepang gak semudah yang kau fikirkan. Gw gak menyangka penyebutan 'sampai jumpa' aja bisa berbeda. Dari 'Sayonara', 'Mata...', 'Ja Mata Ashita', 'Mata Atode' sampai 'Bye'. Penyebutan kata tersebutpun berbeda terhadap lawan bicara kita. Ah men..., gw bakal skip pengetahuan gw, tentang bahasa Jepang ini. Kalau gw lanjutkan obat pusing sudah ada di tangan. Tapi next post gw bakal share kemampuan bahasa Jepang gw. Ce elaa...
  Hari terus berganti begitu cepat. Puitis. Dan sampailah pada bulan Ramadhan sebagai bulan terakhir kursus di PSJ. Kita, teman-teman PSJ sudah sangat dekat sekali walupun hanya berkenalan selama 2 bulan. Ohya off the record, kita akrab juga karena umuran kita semua hampir sama. Kelahiran 90an. Jangan bayangkan umur. Karena kita semua sudah tua. Dan jujur, baru gw menemukan tempat kursus yang kelakuan teman-temannya minus semua. Termasuk sensei gw. Sensei itu artinya guru. Gw berasa gak kursus. Gw merasa seperti 'Belajar dan Bermain'. Layaknya playgroup
  Ujian terakhir menurut gw juga gak terlallu menegangkan. Yah, sangat tidak menegangkan. Lebih tepatnya, santai. Gw belajar memang. Tapi situasi di kelas ternyata lebih berantakan. Ilmu-ilmu gw yang gw serap buyarrr, karena gw ikut sikon dalam kelas.  Gw gak konsen, karena jika salah ingat satu huruf hiragana, salah artilah itu jawabannya. Namun lambat laun gw bisa menyusun jawaban soal gw. Karena dibantu plus mencontek, dan bernegosiasi, ke senseinya terutama. Lambat laun ujian pun berakhir jua.
  Menikmati hari-hari setelah ujian, kita memutuskan untuk berbuka puasa bersama sekaligus merayakan kebebasan. Diputuskanlah berbuka puasa di tempat makan Asagaya. Disana kita makan. Yaiyalah. Dan sentuhan terakhir kita saling tukar-tukar no hp sampai alamat facebook. Hadehh, cucok rumpi yah. Well, itulah sekilas kegiatan gw di PSJ, walau sedikit semoga menjadi kenangan menarik buat gw. Oia, berikut gw kasih BUKTI kalau gw beneran makan di Asagaya.

Dari kiri Dwito, Dito, Putu, Sensei, Nami, Ayu, Gw, dan Fajar.

Kamis, 26 Desember 2013

Thanks God it's Skripsi

   Hi Blog... Ya tuhan.... Sudah 2 tahun lebih rasanya gw gak pernah mempublikasikan dirimu. Yah benar sekali. Alasannya karena skripsi. Gw mengabaikan mu dan mengutamakan dia -tunjuk skripsi-. Allhamdulillah hari Senin, tangga 23 Desember 2013, gw sidang. Proses dinyatakan sarjana gak usah diceritain lah. Pasti ada rasa haru dan gembiranya. Tapi kali ini gw pengen cerita gimana rasanya bertemu Tuhan/ Allah/ God dalam sebuah skripsi.
   Terkadang allah memberikan jalan tentang makna diri-Nya dalam berbagai cara. Dari mulai sakit, dapat rezeki, terjadi bencana hingga meninggal dunia. Namu gw lebih mengenal Allah dari selembaran kertas yang disebut skripsi. Bagi mahasiswa yang mengalami kesusahan dalam mennulis, mungkin akan setuju dengan pernyataan gw. Gak cuma mahasiswa yang kesulitan menulis skripsi doang yang setuju, tapi yang dimudahkan pun seharusnya setuju dengan gw. Karena mereka tetap berdoa untuk tetap dimudahkan.
   Dalam hidup gw, cobaan tersulit yang dihadapi hingga saat ini adalah ketika menulis skripsi. Dibanding cobaan, seperti tidak mendapat ranking, berantem sama sahabat, jomblo, di patok ular atau ke dokter gara-gara susah pup. Allah, telah menunjukkan kebesaran dirinya dalam selembar kertas. Atau tinta. Atau Laptop. Apapun lah, gw sangat bersyukur dan telah mendapat hikmah yang sangat besar dari Allah. 
   Selama gw mejalani itu, semua orang ikut bersedih salah satunya orang tua gw. Gw merasa seperti salah satu anak terbodoh bagi mereka. Dan gw merasa berdosa karena membuat mereka bersedih. Jujur gw orang yang sensitiv mengenai orang tua. Terutama ayah gw Yoyon Taryono dan ibu gw Neni Suhartini. Semua keluarga dan sahabat memberikan dukungan buat gw. Dukungan dari sahabat kebanyakan berupa internet dan pulsa. Mereka banyak memberikan nasihat di media sosial dan sms. Selebihnya nasihat gratis, berupa omongan sahabat.Walaupun nasihat kalian tersebut tidak bermodal, bagi gw dukungan itu sangat berharga lebih dari uang.
   Gw mengerti artinya sedih yang berkepanjangan tapi gw lebih mengerti kenapa hal ini terjadi sama gw. Allah memberikan rezki ini untuk membuat gw lebih kuat menghadapi dunia. Dude, dunia akan lebih kejam jika lo gak mempersiapkan apapun. Dari sini gw sudah siap dimarahi, di -PHP- in atau ditangisin. Ini bukan kata-kata puitis dari sang pujangga. Tapi ini asli dari lubuk hati gw. Suer deh!
  Untuk kedepannya, gw harus lebih Tegar kayak lagu Rosa. And to be a Better Man kayk lagunya Robbie William. Janji gw untuk Tuhan, gw harus lebih banyak mengingat Allah di tiap sujudku. Mengucapkan kata Bismillah dan di akhiri kata Allhamdulillah. Terimakasih Allah.

http://sd.keepcalm-o-matic.co.uk/i/keep-calm-because-allah-never-sleep.png