Dear Blog. Sekilas flashback aktifitas gw yang belum sempat terpublikasikan di blog ini. Gw mau menerawang kembali kegiatan senggang sebelum-sebelumnya.
Selama masih 'masa penulisan', gw merasa bosen dengan jadwal gw yang itu-itu mulu. Mulai dari bangun tidur - mandi - ngupil - sholat - perpus - dan berakhir di tempat kesukaan gw, kasur. Setelah gw merenung, akhirnya gw putuskan untuk ikut bimbel bahasa Jepang. Kenapa bahasa Jepang?. Pertanyaan simpel dan jawaban gw simpel. Karena bahasa Jepang. Semua tentang Jepang gw suka. Termasuk orang-orangnya. Terutama pria.
Mencari tempat kursus Jepang gak susah buat gw. Teringatlah PSJ a.k.a Pusat Studi Jepang di UGM. Gw carilah informasi tersebut lewat internet. Dan keesokan harinya gw langsung daftar. Pendaftaran hanya 200 ribu. Dengan tekad berhutang 100 ribu, jadilah gw ikut kursus ini.
Hari pertama menyenangkan buat gw. Sudah sangat akrab. Pertama gw berkenalan sama 2 orang cowo antah berantah. Namanya Dito dan Fajar. Haduh mereka itu sudah kayak kakak adik yang dipungut dari jalan.
Perjalanan mengajar bahasa Jepang gw makin lancar dan makin banyak minum obat. Gila men, ternyata bahasa Jepang gak semudah yang kau fikirkan. Gw gak menyangka penyebutan 'sampai jumpa' aja bisa berbeda. Dari 'Sayonara', 'Mata...', 'Ja Mata Ashita', 'Mata Atode' sampai 'Bye'. Penyebutan kata tersebutpun berbeda terhadap lawan bicara kita. Ah men..., gw bakal skip pengetahuan gw, tentang bahasa Jepang ini. Kalau gw lanjutkan obat pusing sudah ada di tangan. Tapi next post gw bakal share kemampuan bahasa Jepang gw. Ce elaa...
Hari terus berganti begitu cepat. Puitis. Dan sampailah pada bulan Ramadhan sebagai bulan terakhir kursus di PSJ. Kita, teman-teman PSJ sudah sangat dekat sekali walupun hanya berkenalan selama 2 bulan. Ohya off the record, kita akrab juga karena umuran kita semua hampir sama. Kelahiran 90an. Jangan bayangkan umur. Karena kita semua sudah tua. Dan jujur, baru gw menemukan tempat kursus yang kelakuan teman-temannya minus semua. Termasuk sensei gw. Sensei itu artinya guru. Gw berasa gak kursus. Gw merasa seperti 'Belajar dan Bermain'. Layaknya playgroup.
Ujian terakhir menurut gw juga gak terlallu menegangkan. Yah, sangat tidak menegangkan. Lebih tepatnya, santai. Gw belajar memang. Tapi situasi di kelas ternyata lebih berantakan. Ilmu-ilmu gw yang gw serap buyarrr, karena gw ikut sikon dalam kelas. Gw gak konsen, karena jika salah ingat satu huruf hiragana, salah artilah itu jawabannya. Namun lambat laun gw bisa menyusun jawaban soal gw. Karena dibantu plus mencontek, dan bernegosiasi, ke senseinya terutama. Lambat laun ujian pun berakhir jua.
Menikmati hari-hari setelah ujian, kita memutuskan untuk berbuka puasa bersama sekaligus merayakan kebebasan. Diputuskanlah berbuka puasa di tempat makan Asagaya. Disana kita makan. Yaiyalah. Dan sentuhan terakhir kita saling tukar-tukar no hp sampai alamat facebook. Hadehh, cucok rumpi yah. Well, itulah sekilas kegiatan gw di PSJ, walau sedikit semoga menjadi kenangan menarik buat gw. Oia, berikut gw kasih BUKTI kalau gw beneran makan di Asagaya.
![]() |
Dari kiri Dwito, Dito, Putu, Sensei, Nami, Ayu, Gw, dan Fajar. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar